Senin, 16 Juni 2025

Ini Beberapa Kendala yang Dihadapi Bandara Kertajati

KORAN - PIKIRAN RAKYAT - Di Kabupaten Majalengka, hingga kini masih menghadapi tantangan besar dalam menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasanya. Meskipun telah beroperasi sejak 2018, bandara ini masih sepi penumpang. Berikut analisis mengenai fenomena tersebut:

  • Lokasi Kurang Strategis

Dibangun dengan tujuan menggantikan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Namun, lokasinya yang berada cukup jauh dari kota-kota besar menjadi ­kurang praktis. Jarak ­tempuh yang mencapai lebih dari 90 menit ­dari kota asal membuat banyak calon penumpang memilih bandara yang lebih dekat dan mudah dijangkau.

  • Minimnya Rute ­Penerbangan

Sejak awal beroperasi, menghadapi tantangan dalam menarik maskapai penerbangan untuk membuka rute dari dan ke bandara ini. Jumlah rute yang terbatas menyebabkan calon penumpang memilih bandara lain yang menawarkan lebih banyak pilihan.

  • Kurangnya Sosialisasi dan Promosi

Kurangnya sosialisasi dan promosi mengenai keberadaan serta fasilitas yang ditawarkan oleh Bandara Kertajati menjadi salah satu faktor penyebab sepinya penumpang. Tanpa ­informasi yang memadai, masyarakat tidak mengetahui ­keberadaan ­bandara ini dan manfaat yang bisa mereka peroleh dengan menggunakannya.

  • Keterlambatan ­Infrastruktur ­Penunjang

Akses menuju bandara kurang nyaman dan memakan waktu, yang pada akhirnya ­mengurangi minat masyarakat untuk ­menggunakan bandara ini.

  • Keterbatasan Fasilitas dan Layanan

Fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh Bandara Kertajati ­juga menjadi faktor penentu dalam menarik minat masyarakat. Jika fasilitas yang ada tidak memenuhi harapan atau standar yang diinginkan oleh penumpang, mereka akan lebih memilih bandara lain yang menawarkan kenyamanan dan layanan yang lebih baik.

  • Tantangan Ekonomi dan Operasional

Menghadapi tantangan ekonomi dalam ­operasionalnya. Biaya operasional yang tinggi tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari jumlah penumpang. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah harus menutupi kekurangan biaya ­operasional, yang dalam jangka panjang dapat menjadi beban keuangan.

0 komentar: