
HONG KONG, Coconut Events Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto untuk lebih memilih bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow ketimbang hadiri KTT G7 jadi sorotan media China.
Prabowo akan melakukan perjalanan ke Rusia karena undangan Putin pada 18 hingga 20 Juni 2026.
Kedatangan Prabowo itu untuk melakukan pembicaraan bilateral dan berpartisipasi pada Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
Namun, kunjungan ke Rusia itu membuat Prabowo tak mengikuti KTT G7, meski mendapatkan undangan dari Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Media China, South China Morning Post menyoroti keputusan Prabowo yang lebih mementingkan bertemu Putin ketimbang menghadiri KTT G7.
“Keputusan itu telah menimbulkan pernyataan atas arah strategi Jakarta di bawah eks jenderal berusia 73 tahun itu,” tulis South China Morning Post , Kamis (12/6/2025).
“Meski demikian, Indonesia telah lama menjalankan kebijakan luar negeri yang ‘tidak berpihak’, dan Kementerian Luar Negeri mengatakan perjalanan tersebut telah direncanakan jauh sebelum undangan G7 tiba,” tambahnya.
Kemlu mengungkapkan masih belum diketahui apakah Prabowo akan bergabung dengan G7 lewat pertemuan virtual, atau mengirimkan delegasi.
Media tersebut mengatakan, Indonesia telah berupaya untuk mendiversifikasi mitranya di tengah meningkatnya ketegangan global terkait perdagangan dan keamanan.
Sejak menjabat pada Oktober 2024, Prabowo telah mengunjungi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping.
Prabowo juga tetap menjaga hubungan pertemanan dengan Putin, meski dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina.
Hanya beberapa bulan setelah terpilih, Prabowo bertemu Putin di Moskow dan menyerukan kerja sama yang lebih kuat.
Sedangkan pada 2023, ia telah mengajukan rencana perdamaian Ukraina yang mengaungkan posisi Moskow, mengajukan gencatan senjata, zona penyangga yang diawasi PBB, dan referendum di wilayah yang diduduki.
0 komentar:
Posting Komentar